Rachmi Hertanti Researcher

Di era transisi energi, banyak pertanyaan tentang kontrol dan kekuasaan negara kembali menjadi agenda besar. Sekarang, semua dinamika ini muncul ke permukaan, terutama karena Amerika Serikat dan Uni Eropa - yang berusaha mengurangi ketergantungan industri mereka pada aktor-aktor Cina - mengejar berbagai kebijakan negara untuk mendapatkan akses dan kontrol yang lebih besar atas apa yang disebut sebagai transisi mineral. Artikel ‘Longread’ ini membahas beberapa ketegangan yang dihadapi negara Indonesia beserta dengan seluruh kebijakannya yang kontradiktif dalam menghadapi segalanya.

En la era de la transición energética, las cuestiones del control y el poder del Estado vuelven a estar a gran escala en la agenda. Todas estas dinámicas están pasando a primer plano ahora, particularmente a medida que Estados Unidos y la UE –que buscan reducir la dependencia de sus industrias de los actores chinos– aplican diversas políticas estatales para obtener un mayor acceso y control sobre los llamados minerales de transición. Esta larga lectura examina algunas de las tensiones que enfrenta el Estado indonesio junto con sus políticas contradictorias mientras busca afrontar estos desafíos.

In the era of the energy transition, questions of state control and power are back on the agenda in a big way. All of these dynamics are coming to the fore now, particularly as the US and the EU – seeking to lessen their industries’ dependence on Chinese actors – pursue various state policies to gain greater access and control over the so-called transition minerals. This longread examines some of the tensions the Indonesian state is facing along with its contradictory policies as it seeks to navigate these challenges.